politickamisao.com – Mortal Engines: Dunia Baru, Aturan Baru, Perang Tak Berujung! Dunia dalam Mortal Engines bukanlah dunia yang kita kenal sekarang. Kota-kota besar tidak lagi berdiri tegak di satu tempat, melainkan bergerak di atas roda raksasa, menelan kota-kota kecil demi bertahan hidup. Ini bukan sekadar perubahan, melainkan revolusi yang memaksa manusia beradaptasi dengan sistem yang brutal dan tanpa belas kasihan.
Bumi yang dulu hijau kini hanya tinggal padang tandus akibat perang yang menghancurkan segalanya. Dalam situasi ini, hanya mereka yang cukup kuat dan licik yang mampu bertahan. Tidak ada lagi negara, tidak ada lagi batas wilayah hanya hukum rimba yang berlaku.
Kota Pemangsa Mortal Engines dan Hierarki Kekuasaan
Di dunia ini, ukuran menentukan kekuatan. Kota-kota besar seperti London menjadi predator yang memangsa kota-kota kecil untuk mendapatkan sumber daya. Kota kecil yang lemah akan dihancurkan, dan penduduknya dipaksa masuk ke dalam sistem kota besar yang lebih kejam.
Namun, di dalam kota-kota besar pun, kehidupan tidak semudah yang dibayangkan. Hanya segelintir orang yang bisa menikmati kenyamanan, sementara sebagian besar penduduk harus bekerja keras demi bertahan hidup. Hierarki sosial yang ketat membuat perbedaan antara yang kuat dan yang tertindas semakin lebar.
Bagi mereka yang berada di puncak kekuasaan, dunia ini adalah tempat di mana hanya kecerdikan dan kekuatan yang dihormati. Sementara itu, bagi mereka yang ada di bawah, ini adalah mimpi buruk tanpa akhir.
Teknologi Lama, Ambisi Baru
Meskipun peradaban lama telah runtuh, sisa-sisa teknologi dari masa lalu masih menjadi sumber kekuatan. Senjata peninggalan zaman sebelum kehancuran masih dicari oleh banyak pihak yang ingin menguasai dunia baru ini.
Para insinyur dan ilmuwan yang memahami teknologi lama menjadi aset berharga bagi kota-kota besar. Mereka ditugaskan untuk mengembangkan mesin perang yang lebih canggih agar kota mereka bisa bertahan dan menaklukkan yang lain.
Namun, tidak semua orang percaya pada sistem ini. Ada kelompok pemberontak yang menolak cara hidup seperti ini. Mereka bersembunyi di balik reruntuhan dunia lama, berusaha mencari jalan lain untuk bertahan hidup tanpa harus menjadi bagian dari kota pemangsa.
Pertempuran Tanpa Akhir
Di dunia yang dikuasai oleh kota bergerak, perang bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Setiap pergerakan, setiap keputusan, selalu membawa konsekuensi yang mematikan.
Pertempuran tidak hanya terjadi di antara kota-kota besar, tetapi juga melibatkan berbagai kelompok lain yang ingin menghancurkan sistem ini. Para pemberontak, kelompok penjarah, hingga individu yang hanya ingin bertahan hidup tanpa terlibat dalam konflik pun ikut terseret dalam pusaran kekacauan.
Semakin besar sebuah kota, semakin banyak musuh yang mengincarnya. Para pemimpin kota harus selalu waspada, karena di dunia ini, siapa pun bisa menjadi ancaman.
Harapan di Tengah Kegelapan Mortal Engines
Meskipun dunia ini penuh dengan kehancuran dan peperangan, harapan tidak sepenuhnya hilang. Ada mereka yang percaya bahwa sistem ini bisa diubah. Bahwa manusia bisa menemukan cara hidup yang lebih baik, tanpa harus saling memangsa.
Perjalanan menuju perubahan ini tentu tidak mudah. Mereka yang berusaha menghentikan perang harus berhadapan dengan mereka yang ingin mempertahankan kekuasaan.
Namun, selama masih ada orang-orang yang berani melawan, dunia ini masih punya kesempatan untuk berubah. Pertanyaannya, apakah mereka cukup kuat untuk menghentikan roda kehancuran yang terus berputar?
Kesimpulan
Mortal Engines menghadirkan dunia yang keras, di mana hanya yang terkuat yang bisa bertahan. Kota-kota bergerak yang menjadi predator bagi kota kecil menciptakan sistem yang penuh dengan ketidakadilan dan konflik tanpa akhir.
Teknologi lama masih menjadi kunci kekuasaan, dan mereka yang mampu menguasainya memiliki peluang untuk mengubah nasib. Namun, di tengah pertempuran yang tak kunjung usai, ada secercah harapan bahwa dunia ini masih bisa berubah. Pertanyaannya, apakah ada yang cukup berani untuk menghentikan sistem yang telah berjalan begitu lama? Atau apakah perang ini akan terus berlanjut tanpa akhir?