π©π¨π₯π’ππ’ππ€ππ¦π’π¬ππ¨.ππ¨π¦Β – Pendaki Gunung Meninggal di Rinjani: Pencarian Berakhir Tragis. Peristiwa duka menyelimuti dunia pendakian di Indonesia. Kaifat Rafi Mubarok, seorang pendaki asal Jakarta yang dilaporkan hilang sejak 29 September 2024 di Gunung Rinjani, Lombok, ditemukan meninggal dunia pada 8 Oktober 2024. Proses pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan berlangsung selama lebih dari sepuluh hari dan diwarnai oleh medan yang sulit serta cuaca yang tak menentu.
Kronologi Hilangnya Pendaki di Gunung Rinjani
Kejadian bermula saat Kaifat bersama seorang rekannya melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Dalam perjalanan, keduanya terjatuh ke dalam jurang. Rekan Kaifat berhasil menyelamatkan diri, namun Kaifat dilaporkan hilang sejak hari itu. Tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk mencari keberadaan korban di kawasan jurang yang dikenal memiliki medan yang terjal dan berbahaya.
Pencarian selama seminggu tidak membuahkan hasil hingga akhirnya diputuskan untuk memperpanjang pencarian selama tiga hari ke depan. Keputusan ini diambil karena masih adanya harapan untuk menemukan Kaifat dalam kondisi selamat.
Penemuan Jasad dengan Teknologi Drone Thermal
Setelah lebih dari sepuluh hari pencarian, jasad Kaifat Rafi Mubarok akhirnya ditemukan oleh tim SAR menggunakan drone thermal pada 8 Oktober 2024 sekitar pukul 10.30 WITA. Posisi jasad berada di dasar jurang dengan kedalaman ratusan meter dari titik jatuhnya korban. Kondisi medan yang terjal menyulitkan proses evakuasi, dan tim penyelamat harus melakukan persiapan matang untuk mengevakuasi jasad korban dengan aman.
βProses evakuasi akan membutuhkan waktu lama karena medan yang sangat sulit. Kami harus memastikan setiap langkah dilakukan dengan aman agar tidak ada risiko lebih lanjut,β ungkap Lalu Wahyu Efendi, Kepala Kantor SAR Mataram, saat memberikan keterangan kepada media.
Harapan dan Pembelajaran Bagi Pendaki Gunung Lainnya
Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi para pendaki untuk selalu memprioritaskan keselamatan selama melakukan pendakian, terutama di gunung-gunung dengan jalur yang berbahaya seperti Rinjani. Protokol keselamatan dan perencanaan yang matang harus diutamakan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang.
Para pendaki juga diharapkan untuk selalu melapor kepada pihak berwenang dan membawa peralatan yang memadai untuk mengantisipasi situasi darurat. Keluarga dan komunitas pendaki berharap agar kejadian ini menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan kesadaran keselamatan di kalangan para pendaki.
Duka dan Simpati untuk Keluarga Korban
Kabar meninggalnya Kaifat Rafi Mubarok menjadi pukulan berat bagi keluarga, teman-teman, serta komunitas pendaki di Indonesia. Banyak ucapan belasungkawa dan simpati yang mengalir di media sosial. Para pendaki lainnya turut merasakan kesedihan dan berdoa agar arwah korban diterima di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.